DI TBM CERDAS ADA BIMBEL CERIA BERSAMA MAHASISWA KKN UNNES TAHUN 2016
Bulan
Oktober, November, Desember merupakan bulan KKN bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa
UNNES yang pada tahun lalu juga melaksanakan KKN di Kabupaten Pekalongan dan
kabupaten lainnya di Jawa Tengah. Khususnya di Desa Wringinagung, dan desa-desa
lain di Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan
juga menjadi salah satu posko KKN. Tak terasa sudah satu tahun sejak KKN
tersebut memberikan ilmu yang telah diperolehnya untuk mewujudkannya dalam
hidup bermasyarakat di daerah kami. Hari ini tepat setahun kami berkesempatan lagi menjadi
salah satu desa yang menjadi posko KKN, tetapi pada tahun 2017 ini posko
dialihkan ke dukuh lain untuk pemerataan lokasi dengan tujuan masyarakat di
dukuh lain juga mendapat manfaat yang dapat memperbaiki tingkat pendidikan.
Pada
kesempatan tersebut Taman Baca Cerdas Desa Wringinagung menjadi posko KKN yang
terdiri dari 7 mahasiswi dan 2 mahasiswa. Berbagai kegiatan dilaksanakan dari
balaidesa, masyarakat dan sekolah-sekolah di sekitarnya. Taman Baca Cerdas
menjadi salah satu lokasi mahasiswa dalam
mendarmabaktikan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Para
mahasiswa berpartisispasi dalam meningkatkan minat dan kemauan belajar para
siswa dengan cara menyelenggarakan bimbingan belajar di TBM Cerdas setiap malam selama masa KKN berlangsung dengan
kelompok belajar yang diberi nama BIMBEL CERIA. Berbagai bidang studi dikupas
oleh kakak-kakak dengan senang hati setiap kali ada anak-anak yang bertanya mengenai
berbagai hal.Mahasiswa KKN UNNES 2016
Jadwal pembimbing kegiatan Bimbel Ceria di TBM Cerdas.
NO
|
NAMA MAPEL
|
PEMBIMBING
|
KET
|
1
|
MATEMATIKA
|
1.
Kak
Panggih Listiyani
2.
Kak
Fitria Miftakhul J
|
Kegiatan dilaksanakan setelah mengaji di mushola
|
2
|
BHS INDONESIA
|
1.
Kak
Aisyah
2.
Kak
Andita E
|
Mengupas
soal-soal
|
3
|
IPS
|
1.
Kak
Vian
2.
Kak
Putri Oktaviani
|
Mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah
|
4
|
IPA
|
1.
Kak
Sofariatun
2.
Kak
Septi D.A
|
|
5
|
TATA BOGA
|
1.
Kak
Aisyah
2.
Kak
Putri Oktaviani
|
|
6
|
TANYA JAWAB
|
1.
Kak
Sofariatun
2.
Kak
Aris
3.
Kak
Septi
4.
Aisyah
|
Keramahtamahan
dan keakraban kakak mahasiswa membuat anak-anak sangat dekat dan tidak merasa
malu-malu untuk mengikuti bimbingan belajar. Kegiatan tersebut sangat membantu
anak-anak di tempat kami mengingat bapak ibunya sebagai buruh tani dari pagi
buta sudah meninggalkan rumah dan pulang menjelang magrib, kadang-kadang
selepas magrib sehingga tidak mempunyai kesempatan membimbing anak-anaknya
belajar. Disamping pengetahuan orangtua yang sangat kurang karena tidak atau
kurang dalam menempuh pendidikan juga karena sangat kepayahan setelah seharian
terpanggang matahari dengan puluhan kilo beban di pundak sehingga rasa penat
dan sangat mengantuk langsung menyerang saat malam tiba, maka setelah sholat
isa warga di dukuh kami langsung
tertidur pulas dalam mimpi indahnya, agar esok di pagi menjelang subuh sudah
dapat bangun mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari sarapan sampai segala
bekal untuk seharian di terik matahari
dan jauh dari rumah.
KKN UNNES Desa Doro
Jadi
keberadaan KKN di posko kami sangat kami nantikan sebagai langkah terbaik untuk
memberikan tambahan belajar dan salah
satu solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya di dukuh kami,
mengingat mereka tidak pernah mendapat bimbingan dari orangtuanya yang terpaksa
sibuk karena keadaan ekonomi yang kurang. Tidak seperti di tempat lain dimana
orangtua sibuk bekerja tetapi mendapatkan banyak uang sehingga anak-anak mereka
bisa diikutkan dalam bimbel-bimbel yang cukup mahal membayarnya yang tidak
mampu kami lakukan untuk anak-anak kami.
Satu yang
sangat kami banggakan adalah harapan kami bahwa anak-anak kami akan mempunyai
semangat untuk belajar seperti kakak-kakak mahasiswa, meski kondisi tidak harus
sangat berlebihan karena sekarang ini banyak beasiswa yang disediakan
pemerintah. Dengan semangat belajar yang tinggi akan memungkinkan mereka
mendapat nilai tinggi sehingga nantinya dapat memperoleh beasisiwa bidikmisi
bahkan mendapat tunjangan biaya kuliah dan
biaya hidup setiap bulannya. Keberadaan mereka mematrikan semangat belajar yang
tinggi bagi anak-anak dan masyarakat di tempat kami, adalah merupakan pemberian
yang tak ternilai, yang tak dapat kami lukiskan dengan kata-kata selain ucapan
syukur dan semoga dapat menjadi program rutin yang kami terima setiap tahunnya,
bahkan jika mungkin lebih sering intensitasnya dari perguruan tinggi lainnya.
Segala usaha yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut memang sebaiknya terus
ditindaklanjuti agar tidak hilang apa yang telah diberikan dalam ingatan
anak-anak karena ditinggalkan, tetapi kami dengan segala kekurangan sarana,
tenaga, waktu yang belum bisa untuk merealisasikan semua itu.
Oleh karena itu
besar harapan kami agar kegiatan-kegiatan di luar sekolah dapat dilakukan
dengan tanpa biaya dan sedekat mungkin, agar semangat anak-anak di desa kami
terus berkembang dan bertambah maju sehingga suatu saat kelak mereka adalah
para mahasiswa yang akan mendapat giliran membagikan ilmunya di tempat lain di
negeri tercinta ini.
Comments
Post a Comment