Posts

Showing posts from 2019

KANTOR POS PENUH HARAPAN

KANTOR POS PENUH HARAPAN Pada hari yang cerah saya menuju ke kantor pos untuk mengirimkan dua paketan yang satu untuk Bapak Presiden Jokowi di istana negara dan satunya untuk Mas Dedy Corbuzier di Trans Tv. Dengan langkah penuh harapan dan doa saya melangkah pasti membawa mimpi anak-anak kami dan cita-cita sekolah kami agar dapat memberikan sumbangsih bagi sekolah kami tercinta yang juga sekolah para orangtua kami karena sekolah ini sudah berdiri sejak 1928 jadi merupakan sekolah sejak bapak ibu kami juga. Paketan yang berisi Buku Jago Puisi kebanggaan kami sudah terbungkus rapi, aku memandangi dengan penuh arti. Pandangan yang penuh sebuah sejuta makna. Yang pertama tanpa maksud apa-apa kami sudah bangga apabila nanti buku kami tersebut dibaca oleh orang nomer satu di negeri ini, setidaknya ada kepuasan secara batin sudah pernah samapi ke istana. Meski hanya tulisan kami yang tiba disana tetapi kami terasa sudah sangat dekat dengan pak presiden.Walaupun nantinya ada efeknya bagi

LUTUTNYA GEMETARAN DI PANGGUNG.

                       LUTUTNYA GEMETARAN DI PANGGUNG. Suatu ketika di Bulan Juni 2018 Subardi berada di atas panggung dalam rangka pelepasan siswa kelas  VI untuk membacakan puisinya yang berjudul Bu Guru Eneng. Semua mata tertuju kepadanya, sebelumnya kepala sekolah Bapak Romadi, S.Pd.,M.Si mempromosikan kepandaian Sibardi dalam merangkaikan puisi maka semua wali murid yang hadir pada acara itu dengan hikmad memperhatikan Subardi yang nampak malu-malu memasuki panggung. https://tamanbacacerdas.blogspot.com/2017/10/taman-baca-dan-pendekatannya-kepada.html Anak dengan penampilan selugu itu sungguh mempesonakan setiap yang hadir, banyak diantara mereka yang seakan bertanya apakah benar anak ini yang mampu membuat buku Jago Puisi kumpulan 90 judul puisi dalam waktu satu bulan. Terlalu mustahil dan mengherankan mungkin sebagian hadirin berpikir seperti itu. Dengan diawali mengucapkan salam Subardi mulai membacakan puisinya, kata demi kata dan bait demi bait terlantun dengan apa ada

SUBARDI SEHARI-HARI

SUBARDI SEHARI-HARI Sebagai anak yang masih belia Subardi juga sebagaimana anak-anak lainnya mempunyai berbagai kekurangan dan ketidakmampuan. Bukan anak super sebagaimana dalam totalitas puisinya. Dalam keseharian ia sama dengan anak-anak lainnya bermain dan merengek pada ortunya kadangkala juga menangis. https://tamanbacacerdas.blogspot.com/2017/11/kumpulan-100-puisi-karya-anak-tbm-cerdas.html Satu hal yang membedakan adalah anak-anak lainya mungkin hanya menikmati permainan dan setelah selesai semua itu berlalu dari ingatannya dan esoknya terulang seperti itu lagi terus menerus. Sementara Subardi dalam aktifitasnya sehari-hari dijalaninya sebagaimana anak-anak lainnya yang wajar dan alamiah bermain tetapi dalam jiwa Subardi mampu merekam semua dunia bermainnya menjadi sebuah imajinasi yang indah dan berkesan serta melekat dengan ketertarikannya dalam menulis puisi. Hingga semua yang dijalani dalam sehari-harinya adalah bagai sebuah sumber inspirasi yang tak habis tuk berkarya.

BERKELAKAR MUNCUL DI ACARA HITAM PUTIH

BERKELAKAR MUNCUL DI ACARA HITAM PUTIH Ketika mempunyai ide untuk mengirimkan karya kami ke Trans Tv maka yang kami lakukan adalah mengabari anak-anak. Mereka banyak yang tersenyum entah apa maksudnya ada juga yang kebingungan diam-diam tersenyum mereka dan berlalu. Kemudian terdengar mereka diam-diam berbisik namun tidak kudengar. Ada juga yang berteriak hore sementara yang lain diam tidak bilang ya atau senang tapi ikut bergabung tertawa-tawa bersama anak yang nampak kegirangan. Subardi mendekat, tersenyum dan bertanya. Satu hal yang membedakan Subardi dengan teman-teman lainnya, ia tidak hanya menjadi pendengar dan melaksanakan perintah. Tetapi ia selalu mempunyai satu rasa penasaran yang tidak hanya disimpan dalam hati karena malu atau takut. Subardi pasti menanyakan dan menyampaikan rasa penasarannya. “Bu, untuk apa dikirim ke Tran Tv atau Om Deddy?” “Bardi, disana kan banyak orang-orang pintar dan cerdas, melalui mereka ibu berusaha mengenalkan buku kita supaya orang-o

PESAN UNTUK SUBARDI

https://tamanbacacerdas.blogspot.com/2015/06/taman-baca-di-tengah-masyarakat.html PESAN UNTUK SUBARDI Semakin kita menulis semakin mengasah kepandaian kita yang masih terpendam, menulis ibarat menggali kemampuan kita yang masih tidur lelap. Dengan menulis semua bakat dan keahlian kita yang masih terkubur didalam hati akan bertubi-tubi muncul seiring dengan rangkaian kata yang kita tulis itu akan saling memancing satu dan lainnya akan memunculkan keterkaitan sehingga buka tidak mungkin ide yang tadinya tidak terlintas tentang suatu judul atau tema akan muncul seketika ketika sedang menyelesaikan sebuah penulisan yang belum kelar. Banyak sekali topik-tpik baru yang bermunculan yang nantinya akan saling mendukung baik   untuk melanjutkan tulisan yang bersangkutan yang sedang kita buat atau nantinya tema tersebut akan berdiri sendiri menjadi satu atau dua judul dengan maksud dan tujuan yang berbeda. Maka jelaslah bahwa menulis akan menjadi semakin mudah karena kita semakin sering men

MENSUPORT SUBARDI AGAR TETAP BERKARYA

MENSUPORT SUBARDI AGAR TETAP BERKARYA             Kekecewaan dan harapan yang seakan pupus kami alami setiap kali memandang buku-buku kami masih numpuk di meja belum ada yang membeli atau memesan. Itulah mimpi, karya dan cita-cita kami yang masih terabaikan. Tumpukan harapan yang belum terwujud itu seakan sebuah beban berat yang menindih dalam dada dan   pikiran kami. Tak terkecuali sang pemilik karya utama dalam buku ini, Subardi Slamet A berkali-kali menanyakan tentang bukunya. Saya beberapa kali menghiburnya dengan menceritakan bahwa memang begitulah sebuah karya berproses, baik karya seni, musik, dan karya-karya lainnya. Banyak karya yang pada awal kemunculannya tidak dihargai dan tidak mendapat tempat tetapi beberapa waktu kemudian muncul sebagai salah satu karya yang fenomenal.       

SURAT UNTUK MAS DEDDY CORBUZIER

SURAT UNTUK MAS DEDDY Kepada: Dedy C Di Jakarta Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Bersama surat ini kami perkenalkan diri sebagai salah  warga Pekalongan yang juga merupakan warga penggemar acara Hitam Putih yang dipandu oleh Mas dedy. Selanjutnya perkenalkan juga kami merupakan anak-anak SDN 01 Wringinagung Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan yang mempunyai sebuah buku kumpulan puisi karya kami sendiri yang kami cetak di Penerbit Deepublish Yogya yaitu yang saya sertakan bersama surat ini dengan judul Jago Puisi Anak TBM Cerdas (Subardi Slamet siswa SDN 01 Wringinagung membuat 90 puisi dalam 30 hari). Kami sangat berharap Mas Dedy berkenan membaca dan selanjutnya besar harapan kami bahwa Mas Dedy dapat menjadi perantara bagi kami dalam memperkenalkan buku kami tersebut kepada orang-orang di sekitar Mas Dedy khususnya dan  masyarakat pada umumnya. Semoga buku ini dapat menjadi salah satu buku anak yang baik buat seluruh anak-anak Indonesia, mengingat tidak ba

MENGIRIM KARYA KE TRANS TV UNTUK DEDY CORBUZER DI ACARA HITAM PUTIH

MENGIRIM KARYA KE TRANS TV UNTUK DEDY CORBUZER DI ACARA HITAM PUTIH Se olah tak putus asa kami terus berusaha bagaimana cara agar buku kami dikenal orang. Terlintas dalam benak kami untuk mengirimkan karya kami tersebut ke Trans TV khususnya untuk Mas Dedy Corbuzer di acara Hitam Putih. Entah mengapa harus kesana kami juga tidak terlalu jauh memikirkan. Ada semacam keinginan dan insting bahwa beliau adalah salah satu orang yang akan bisa membantu kami. Pertama-tama kami mencari alamat Trans TV yaitu berada di Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14 A Jakarta Selatan Jakarta. Maka dengan segera kami mempersiapkan segala sesuatunya, sebuah buku kami dan sedikit tulisan untuk Mas Dedy. Seperti biasa kami menyiapkan paketan istimewa kebanggaan kami, dengan satu mimpi dan harapan yang tak akan cukup dilukiskan dengan kata-kata. Itulah mimpi dan kreatifitas kami yang ada dalam jiwa dan semangat kami. Niat dan mimpi kami yang melambung tinggi membuat kami terus berusaha memperkenalkan buku ka

SURAT UNTUK PAK JOKOWI 2

Kepada: Yth. Bapak Joko Widodo Di Istana Negara Jakarta Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Teriring salam bahagia kami haturkan kepada Bapak Jokowi, semoga selalu dilimpahkan kesehatan, kekuatan, kesabaran dan berkah barokah selamanya. Amin YRA. Bersama ini kami sertakan sebuah surat dan sebuah Buku Kumpulan Puisi karya kami. Besar harapan kami agar buku ini menjadi sebuah karya yang mendapat tempat dihati masyarakat. Maka kami mengharap dengan sangat kepada bapak kiranya berkenan membaca dan selanjutnya jika karya kami tersebut baik dan pantas menjadi Karya Anak Negeri kami akan sangat berterima kasih apabila Bapak Jokowi bersedia merekomendasikan karya anak-anak kami tersebut kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan kepada anak-anak di seluruh Indonesia khususnya. Bapak Jokowi selaku Presiden RI yang kami banggakan. Satu hal yang membuat kami sangat bangga adalah bahwa sang pencipta Kumpulan Puisi ini adalah seorang anak yang masih berusia belia yaitu

SURAT UNTUK PAK JOKOWI 1

SURAT UNTUK PAK JOKOWI Tak lupa kami kirimkan selembar surat untuk Bapak Presiden Republik Indonesia yang terhormat dengan harapan Pak Jokowi tertarik dengan isi paketan buku dari kami. Bisa saja paketan dari kami tersebut hanya menjadi tumpukan di pojok gedung yang nantinya akan tertimbun oleh paketan-paketan lain dari orang lain dari seluruh pelosok negeri ini karena tentunya banyak juga orang-orang seperti saya yang ingin mengadukan nasibnya kepada bapak presiden tercinta. Seakan sudah bertemu langsung dengan presiden hati kami berbunga-bunga padahal baru menyiapkan paketan. Terlalu besar harapan kami pada keberhasilan paketan ini sehingga seolah sebuah kepastian setelah buku ini tiba di istana negara maka buku kami akan laris terjual di masyarakat. Mungkin dengan dukungan dan rekomendasi dari seorang presiden seluruh lapisan masyarakat yang tadinya tidak tertarik pada buku kami menjadi tertarik apa sih isinya berkat kata-kata sakti dari seorang presiden. Banyak sudah kasu

KEPRIHATINAN SEPINYA TBM CERDAS

KEPRIHATINAN SEPINYA TBM CERDAS             Tak banyak yang bisa dipersembahkan kepada anak-anak, koleksi buku masih tetap itu-itu saja, sementara anak-anak mempunyai sifat cepat bosan dan selalu mencari sesuatau yang baru. Meski ada koleksi baru yaitu Buku Kumpulan Puisi Karya Subardi dkk, namun itu tidak menutup kerinduan anak-anak secara keseluruhan karena sebagai anak-anak dengan jiwa bermain tentu rindu pada buku-buku dengan koleksi warna-warni penuh permainan, gambar, dan beraneka judul.             Salah satu yang dapat kami lakukan adalah dengan mengajak anak-anak bersama-sama menonton koleksi video kami yang berisi teman-teman yang sedang latihan menari dan berbagai kegiatan lainnya di sekolah. Anak-anak nampak cukup senang terutama yang dirinya ada di dalam video tersebut. Suasana nampak riuh gelak tawa ketika dalam video itu   mereka melihat salah satu temannya yang kelihatan salah saat menari bersama.             Video selanjutnya adalah video Pantomim yang menamp

IDE MENGIRIM KARYA KE PAK JOKOWI

                                          IDE MENGIRIM KARYA KE PAK JOKOWI             Entah darimana datangnya muncul ide untuk mengirimkan karya kami ke Presiden Bapak Joko Widodo. Yang muncul dalam benak kami waktu itu adalah mengenalkan buku kami sebanyak-banyaknya kepada siapapun dengan harapan salah satunya dapat meningkatkan penjualan buku kami.             Bapak Joko Widodo yang merupakan orang nomer satu di negeri ini bisa saja menjadi kunci keberhasilan buku kami karena beliau bisa merekomendasikan kepada semua pihak untuk memiliki karya kami tersebut. Begitu kira-kira harapan dan mimpi kami menjadi kenyataan suatu hari nanti.             Seperti biasa kami masih terus berjuang di sekolah tercinta SDN 01 Wringinagung Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan. Anak-anak semakin sering menanyakan tentang buku kami yang ada di perpustakaan. Beberapa anak yang ikut menyumbangkan karyanya pasti lebih senang membaca buku dan menunjukan karyanya kepada teman yang lainnya. Maka s

PESAN DALAM BERKARYA

                                                                                        PESAN DALAM BERKARYA Perhatian dari pihak terkait belum juga menampakan tanda-tanda, kami melalui semua penantian dengan penuh harap dan sabar. Buku kebanggaan kami masih tetap tersusun rapi di rak buku. Kami memandanginya dengan rasa bangga sekaligus sedih belum adanya apresiasi dari pihak manapun. Dalam masa penantian panjang tersebut tanpa terasa sudah terkumpul lagi beberapa puisi karya anak-anak yang mungkin nantinya akan menjadi buku kedua. Sekarang ini tak banyak yang dapat kami lakukan selain menunggu dan menunggu. Sesekali kami mengumpulkan anak-anak untuk tetap memotivasi mereka agar tidak berhenti membuat karya meskipun saat ini belum menunjukan adanya perhatian dari pihak manapun.

BERATNYA HONOR TIAP BULAN UNTUK MENCICIL BIAYA PERCETAKAN

Honorku sebagai honorer yang tidak seberapa dengan sangat terpaksa kami gunakan untuk mencicil kekurangan biaya tersebut karena takut jika nanti akan menjadi sebuah kasusu piutang jika kami tidak melunasinya. Maka setiap bulan dengan sedih kami mentranfer mulai dari Rp. 300.000 sampai Rp. 600.000. Sambil menjalani kegiatan pembelajaran seperti biasa kami tak bosan mempromosikan buku kami tersebut kepada pihak lain, namun kami selalu gagal, nampaknya tidak ada apresiasi sedikitpun dari pembaca atas karya kami tersebut. Kami harus berjuang terus untuk dapat mendapatkan penghargaan dan dukungan dimata masyarakat sebagai pencipta karya. Rupanya seperti itulah para pencipta lain berjuang. Mereka yang saat ini sudah berada di titik kesuksesan pasti mengalami masa seperti kami saat ini. Mereka dan kami bukan hanya berjuang untuk menghasilkan karya namun juga berjuang agar karyanya mendapat tempat di hati masyarakat. Ternyata perjuangan mengambil hati masyarakat untuk menempatkan karya

MENCICIL BIAYA PERCETAKAN BUKU

MENCICIL BIAYA PERCETAKAN BUKU Waktu yang diberikan oleh pihak Deepublish adalah 21 hari sejak buku diterima oleh penulis biaya percetakan buku harus dilunasi. Tanpa terasa dari hari kami menerima buku tersebut waktu berjalan terus dan beberapa hari lagi akan tiba. Kami kebingungan belum mendapatkan uang dari buku kami tersebut, beberapa buku sudah kami kirimkan ke Kepala Dinas Kabupaten Pekalongan, Korwil Doro dan beberapa teman kami sebagai salah satu cara kami mempromosikan buku kepada pihak lain. Namun dari semua usaha kami tersebut belum menunjukan tanda-tanda bahwa buku kami akan ada yang membeli. Kami merasakan semakin cepat waktu berlalu dan seakan cepat mengejar berpacu denga rasa kwatir kami tidak dapat melunasi pembayaran itu. Anak-anak seperti biasa beramai-ramai membaca karya kami tersebut membuat kami tetap bersemangat meskipun hati kebingungan mencari pelunasan biayanya. https://tamanbacacerdas.blogspot.com/2019/06/penantian-panjang.html Waktu yang ditentukan ti

PENANTIAN PANJANG

Image
PENANTIAN PANJANG Sejak Februari 2018 kami menunggu buku kami selesai dicetak oleh penerbit, rasa bangga akan memiliki sebuah karya sendiri menyelimuti segenap hati dan jiwa kami. Seolah seseorang yang sudah menjadi salah satu tokoh pencipta di negeri ini, kami mrasa bangga sudah bisa menyumbangkan karya untuk anak-anak khususnya dan bagi diri kami adalah sebuah persembahan luar biasa yang kebahagiaannya tak dapat diwakilkan meski dengan seluruh untaian kata-kata. Hari terus berjalan dan kami melakukan aktifitas biasa, bersekolah dan beberapa kali membuat puisi sebagai kegemaran dan ungkapan perasaan kami. Subardi Slamet A sebagai pembuat puisi utama sering menanyakan apakah bukunya sudah jadi atau belum. Kami selaku pembimbing terus menyemangati agar sabar dan jangan bosan membuat puisi sambil menunggu bukunya selesai cetak. Banyak jawaban dari mereka yang membuat saya tersenyum sendiri karena Subardi dengan lugunya menjawab. “Ah males membuat puisi lagi, yang dulu saja belum