MOU DARI PENERBIT DEEPUBLISH
Pada saat di
telpon oleh Mba Hada, seseorang yang baru saya kenal lewat dunia maya tersebut
menyampaikan bahwa MOU dari pihak penerbit Deepublish sudah dikirimkan lewat
email, hati semakin terasa berdebar dan bergetar mendengar istilah MOU, seakan
saya sudah menjadi seorang yang cukup penting sehingga diperlukan untuk
menandatangi sebuah perjanjian seperti orang-orang yang sering saya baca dalam
cerita nyata maupun fiksi.
Saya harus menunggu besok untuk dapat melihat isi
MOU tersebut karena di rumah saya tidak ada sinyal internet meskipun sudah
memakai paketan berbagai merk, namun sungguh sangat menjengkelkan, jika keadaan
memaksa ingin melihat informasi dumay saya harus menumpang di rumah tetangga
yang ada di seberang jalan dan itu sangat tidak nyaman karena orang seumuran
saya pegang Hp di tengah kerumunan orang banyak sering menimbulkan imaje
negatif, pendangan mereka saja sudah membuat saya harus tahu diri karena dalam
pikiran mereka mungkin mengira saya sedang catting dengan seseorang.
Maka saya seperti
biasa lebih menunggu esok buka email di sekolah dengan sinyal yang bagus dan
bisa langsung di print juga karena pertimbangan lain yaitu waktunya bisa lebih
hemat karena jika menumpang di rumah seberang saya pertama-tama harus pura-pura
membeli sesuatu karena yang punya rumah berjualan, alasan lainnya adalah saya
akan kehilangan banyak waktu karena harus basa-basi mengobrol dengan
orang-orang yang ada disana karena tempatnya ramai padahal obrolannya kadang
tidak penting malah sering harus pura-pura nimbrung nggosip dan yang terakhir
adalah saya harus sedikit menceritakan webb apa yang saya buka untuk mengurangi
kecurigaan mereka terhadap tingkah laku saya yang mereka pikirkan.
Selanjutnya
saya kehilangan banyak waktu untuk melakukan itu semua padahal keperluan saya hanya membuka dan membaca
email dan itu hanya beberapa menit tetapi untuk itu saya harus berada disana
paling tidak satu jam untuk sebuah informasi yang saya perlukan. Apalagi kalau
pas disana berteman dengan ibu-ibu yang menanyakan berbagai hal misalnya
tentang berbagai hal bagaimana kegiatan
anaknya di sekolah, atau kadang bertemu dengan emak-emak yang pertamanya
menanyakan tentang bagaimana sekolah anaku, tetapi ujung-ujungnya malah
menceritakan segala hal mengenai anaknya, memang harus semahal itu sebuah
informasi harus melalui pergorbanan dan waktu.
Tetapi harus
saya syukuri saya berada di tengah orang-orang yang perduli dengan berbagai hal
yang terjadi disekitarnya daripada harus tinggal di kota besar diaman semua
orang sibuk dengan pekerjaannya sehingga untuk mengobrol saja harus melalui
media teknologi di sela-sela pekerjaannya dengan waktu yang terbatas dan penuh
formalitas penuh sopan-santun yang harus kubuat-buat agar terlihat berkelas. Di
tempat ini aku sangat nyaman dan bersyukur dengan segala hal tentang
keramahtamahan warganya, dari pertemuan-pertemuan disela-sela waktu saya
tersebut saya ngobrol berbagai hal mengenai segala yang terjadi di desa kami sehingga kami saling memberi informasi jika ada salah
satu warga kami yang terkena musibah misalnya sedang dirawat di rumah sakit
maka biasanya malamnya kami secara bersama-sama menjenguk dengan naik mobil
pick up secara rombongan, meskipun harus melawan dingin naik mobil terbuka
tetapi kami senang dan sudah terbiasa. Sering juga kami meeting untuk pergi ke
pesta tetangga pernikahan anaknya, hal yang sangat lazim di kampung kami dan
mungkin di kota besar akan sulit ditemuk.
Sehingga di
tempat ini pulalah TBM Cerdas dapat berdiri dengan baik meskipun sarana dan
prasarana yang kami miliki sangat terbatas hanya sebatas buku-buku lusuh yang
jauh dari kata layak untuk mendapat julukan sebagai tempat belajar. Namun dari
kolesi lusuh tersebut muncul anak-anak dengan bakat menulis yang luar biasa,
buku yang akan diterbitkan oleh penerbit Deepublish adalah murni karya
anak-anak kami siswa-siswi SDN 01 Wringinagung, 90 judul karya Subardi Slamet
Apriliyanto dan selebihnya adalah karya anak-anak TBM Cerdas yang sangat kami banggakan sehingga
semua karyanya berjumlah 144 judul. Harapan kami bakat mereka akan dapat terus
kami pupuk melalui kegiatan-kegiatan yang kami adakan secara rutin, tidak
seperti jaman dahulu dimana bakat saya harus terpendam selama bertahun-tahun
karena ketidaktahuan saya dan tidak ada pihak yang menunjukan bagaimana caranya
menyalurkan bakat, maka saya sebagai pendiri TBM Cerdas berkomitmen untuk
menciptakan jalan untuk bakat dan kemampuan mereka agar mencapai tujuan
sehingga menciptakan generasi berpotensi di bidang penulisan.
Comments
Post a Comment