TAK SEINDAH HARAPAN

         Juli 2019 sangat penuh harapan ketika saya menuju kantor pos untuk mengirimkan dua paket buku karya kami, yang satu untuk Bapak Presiden Jokowi dan yang satunya untukBang Dedy Corbuzier. Harapan kami karya kami diterima oleh mereka dan kami mendapat perhatian khusus karna karya kami ini luar biasa, tidak semua anak dapat menciptakan puisi meski satu baitpun banyak yang kehilangan kata-kata dan akhirnya tak dapat merangkai kalimat demi kalimat. Tetapi siswa kamu Subardi Slamet A ini mampu menciptakan 100 puisi dalam waktu yang terhitung singkat hanya satu bulan.

        Seakan harapan di depan mata saya bangga bertemu Pak Pos meski harus menunggu karena listrik mati namun tak mengurangi semangatku untuk tetap mengirimkan dua paketan tersebut ke tempat yang jauh di sana.

        Tepatnya tanggal 18 Juli karya Subardi yang berjudul Jago Puisi tersebut berhasil saya kirimkan dengan harapan yang menggebu-gebu karya kami menjadi viral. Waktu terus berlalu tiada pernah ada kabar seperti yang kami harapkan, bulan berganti bulan namun tetap saja harapan kami kosong. Sampai waktunya virus korona mendatangi kami semua tetapi harapan kami tak pernah tiba. Bahkan sampai korona lewat harapan kami tak pernah terwujud, sirna sudah semua mimpi Pelan-pelan kami terlupakan dengan mimpi dan harapan kami terhapuskan oleh kesibukan kami yang terus menerus menjadi bagian dari hari-hari kami, tak pernah terhenti terus mendesak di setiap waktu kami.


        Sampai hari demi hari kami benar-benar sudah tak mengingat apa-apa lagi, bukan hanya hitunga bulan tetapi sudah berganti tahun demi tahun sehingga wajrlah kami sudah tak mengharapkan apa-apa. Suatu pemikiran yang wajar karena waktu yang sudah terlalu lama sudah tidak mungkin lagi ada kabar dari paketan kami tersebut, mungkin tersangkut di pojok kantor atau tertimbun di bawah meja dan sudah mustahil untuk dicari lagi, karena yang mengirim surat tentu banyak sekali bukan hanya kami.

    Teman-teman seperjuangan kami dari TMB Cerdas terus mengajak teman-teman untuk tidak berhenti berjuan, pasti tetap ada cahaya suatu hari nanti, yang penting hari ini tetap berbuat baik dan  tidak berhenti berjuang dengan kelebihan dan kekurangan kalian masing-masing. Jangan jadikan kekurangan untuk tidak berjuang tetapi kita bisa berjuang dengan apa yang ada pada diri kita. Semangat teman-teman.



        Hari ini 25 Maret 2023, empat tahun waktu yang kami lewati tak terasa berlalu dengan cepat berbagai perubahan sudah kami alami. Kami menjalani hari-hari seperti biasa dan apa adanya. Meski harapan kami sudah tidak ada lagi tetapi kami masih punya semangat dan harapan baru yang suatu saat nanti akan menjadi luar biasa bagi kami. Tidak apa-apa hrapan dan mimpi kami tentang buku Jago Puisi viral belum terwujud tetapikami masih diberi nikmat sehat dan semangat yang kelak bisa lebih baik bagi kehidupan dan cita-cita kami.

        Teman-teman sampai disini dulu pengalaman yang kamibagikan buat teman-teman, lain kali kita akan terus saling suport untuk hidupyang lebih baik dan kesusesan menanti kita semua, ayok lebih semnagt teman-teman.

Comments

Popular posts from this blog

AYO MERINTIS TAMAN BACA DI TENGAH MASYARAKAT

TAMAN BACA MEDAN PERJUANGAN

IDE MENGIRIM KARYA KE PAK JOKOWI