KEPRIHATINAN SEPINYA TBM CERDAS


KEPRIHATINAN SEPINYA TBM CERDAS

            Tak banyak yang bisa dipersembahkan kepada anak-anak, koleksi buku masih tetap itu-itu saja, sementara anak-anak mempunyai sifat cepat bosan dan selalu mencari sesuatau yang baru. Meski ada koleksi baru yaitu Buku Kumpulan Puisi Karya Subardi dkk, namun itu tidak menutup kerinduan anak-anak secara keseluruhan karena sebagai anak-anak dengan jiwa bermain tentu rindu pada buku-buku dengan koleksi warna-warni penuh permainan, gambar, dan beraneka judul.
            Salah satu yang dapat kami lakukan adalah dengan mengajak anak-anak bersama-sama menonton koleksi video kami yang berisi teman-teman yang sedang latihan menari dan berbagai kegiatan lainnya di sekolah. Anak-anak nampak cukup senang terutama yang dirinya ada di dalam video tersebut. Suasana nampak riuh gelak tawa ketika dalam video itu  mereka melihat salah satu temannya yang kelihatan salah saat menari bersama.
            Video selanjutnya adalah video Pantomim yang menampilkan gerak lucu, maka mereka terpingkal-pingkal melihat adegan dari Wawan dan Basir yang bangun kesiangan sehingga sangat gugup berangkat sekolah dan hampir terlambat masuk kelas. Tawa mereka seakan mengobati rasa bersalahku belum bisa memberikan koleksi terbaik dari taman baca kami.
            Beberapa anak lain baru datang dan ikut bergabung bersama mereka yang sedang asik menonton video. Laptop yang kecil membuat mereka berdesak-desakan agar bisa ikut menyaksikan tayangannya, sebagian anak yang baru datang terpaksa berdiri, sesekali menyingkirkan kepala teman-temannya yang sering menghalangi layar laptop. Anak-anak yang kepalanya disingkirkan tak banyak ingat sebentar disingkirkan sebentar kemudian sudah menghalangi lagi dan anak-anak yang berdiri menyingkirkannya lagi begitu berulang-ulang.
            Aku menutup mulutku agar tawa kecilku tak terdengar oleh mereka, takut mereka jadi malu dan mengurangi keasikan mereka. Aku beranjak dari duduku dan melongok keluar rumah. Pemandangan yang menyejukan mata terhampar di luar sana. Pohon-pohon hijau melambai-lambaikan daunnya ke arahku seolah menyejukan hatiku agar tetap sejuk meski taman baca kami dalam kondisi yang kehausan. Seolah tersenyum mereka menyemangatiku dan aku takan patah semangat dan tetap tegar menjaga Taman Baca Cerdas ini hingga ranting yang sedang meranggas itu akan bersemi kembali.

Comments

Popular posts from this blog

AYO MERINTIS TAMAN BACA DI TENGAH MASYARAKAT

TAMAN BACA MEDAN PERJUANGAN

IDE MENGIRIM KARYA KE PAK JOKOWI