PENANTIAN PANJANG
PENANTIAN PANJANG
Sejak Februari
2018 kami menunggu buku kami selesai dicetak oleh penerbit, rasa bangga akan
memiliki sebuah karya sendiri menyelimuti segenap hati dan jiwa kami. Seolah
seseorang yang sudah menjadi salah satu tokoh pencipta di negeri ini, kami
mrasa bangga sudah bisa menyumbangkan karya untuk anak-anak khususnya dan bagi
diri kami adalah sebuah persembahan luar biasa yang kebahagiaannya tak dapat
diwakilkan meski dengan seluruh untaian kata-kata.
Hari terus berjalan dan kami melakukan aktifitas
biasa, bersekolah dan beberapa kali membuat puisi sebagai kegemaran dan
ungkapan perasaan kami. Subardi Slamet A sebagai pembuat puisi utama sering menanyakan
apakah bukunya sudah jadi atau belum. Kami selaku pembimbing terus menyemangati
agar sabar dan jangan bosan membuat puisi sambil menunggu bukunya selesai
cetak. Banyak jawaban dari mereka yang membuat saya tersenyum sendiri karena
Subardi dengan lugunya menjawab.
“Ah males membuat
puisi lagi, yang dulu saja belum jadi.”
“ Bu, kalau bukunya
sudah jadi berati saya dapat duit ya?” Tanya Subardi juga suatu hari. Kami
hanya tersenyum dan mencoba memberi pengertian yang baik.
“Nak berkarya
adalah wujud sumbangsih kita bagi bumi pertiwi, jangan menghubungkannya dengan
berapa besar uang yang kita dapat. Kalau ada penghargaan berupa uang dan
lainnya itu adalah point plus buat kita atas segala usaha yang sudah kita
lakukan dengan pengorbanan tenaga dan pikiran kita.” Subardi mengangguk entah
paham maksudku atau tidak.
Anak-anak lain
hanya bertanya sudah jadi bukunya atau belum, tanpa komentar lalu membaca buku,
seperti anak-anak pada umumnya kembali ceria tanpa memikirkan apa yang baru
saja diucapkan. Kami hanya mengamati dan sesekali memberikan bimbingan membaca
yang benar.
Akhirnya
kabar bahagia kami terima bahwa pihak Deepublish akan mengirimkan buku kami
yang sudah selesai dicetak, segera kabar tersebut kami sampaikan kepada
anak-anak yang sudah sekian lama menunggu. Naskah cerita Islami https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3112943500241553130#allposts/src=sidebar
Ada saja kendala ditengah pengiriman
buku kami tersebut, saat tanggal yang sudah ditentukan buku seharusnya sampai
di tempat kami tetapi belum juga sampai. Pihak deepublish menanyakan beberapa
kali kepada kami belum sampai juga. Kami juga kebingungan, biasanya untuk
pengiriman paket Yogja Pekalongan tidak sampai satu minggu sedangkan ini sudah
lebih dari waktu tersebut.
Pihak Deepublish mengecek ke pihak
Pandu sebagai jasa pengiriman paket tersebut memberitahukan bahwa barang memang
sudah benar-benar dikirim dan sudah berada antar Semarang dan Pekalongan
beberapa hari lalu, seharusnya memang barang harus sudah diterima oleh
penerima. Kami selaku penerima juga ikut mengecek ke pihak Pandu lewat internet
dan memang paketan tersebut sudah terkirim, namun entah sekarang berada dimana
padahal sudah melebihi batas waktu yang seharusnya.
Kami saling mengabari dan menerima
kabar terbaru mengenai paket buku tersebut. Suatu hari setelah hampir 3 minggu
kemudian, datanglah paket yang kami tunggu-tunggu. Kami mengeceknya sesuai
jumlah yang kami pesan, diantara buku-buku itu juga terdapat bukti cetak dan
biaya yang harus kami lunasi karena kami menggunakan sistem biaya cetak sendiri
bukan dibiayai penerbit. Buku kami terima dengan senang hati walaupun sambil
memikirkan biayanya yang harus kami lunasi tersebut entah darimana.
Comments
Post a Comment