SUBARDI SEHARI-HARI


SUBARDI SEHARI-HARI
Sebagai anak yang masih belia Subardi juga sebagaimana anak-anak lainnya mempunyai berbagai kekurangan dan ketidakmampuan. Bukan anak super sebagaimana dalam totalitas puisinya. Dalam keseharian ia sama dengan anak-anak lainnya bermain dan merengek pada ortunya kadangkala juga menangis.https://tamanbacacerdas.blogspot.com/2017/11/kumpulan-100-puisi-karya-anak-tbm-cerdas.html
Satu hal yang membedakan adalah anak-anak lainya mungkin hanya menikmati permainan dan setelah selesai semua itu berlalu dari ingatannya dan esoknya terulang seperti itu lagi terus menerus. Sementara Subardi dalam aktifitasnya sehari-hari dijalaninya sebagaimana anak-anak lainnya yang wajar dan alamiah bermain tetapi dalam jiwa Subardi mampu merekam semua dunia bermainnya menjadi sebuah imajinasi yang indah dan berkesan serta melekat dengan ketertarikannya dalam menulis puisi. Hingga semua yang dijalani dalam sehari-harinya adalah bagai sebuah sumber inspirasi yang tak habis tuk berkarya.https://tamanbacacerdas.blogspot.com/2017/10/taman-baca-dan-pendekatannya-kepada.html
Hampir semua puisi tentang berbagai hal sudah dibuat oleh Subardi, mengenai hari-harinya, benda-benda yang dilihatnya semua menjadi sasarannya tuk berceloteh dalam tulisan. Tentang kucing, pensil, setrika, semua diceritakan dalam puisinya yang pasti dengan bahasa anak yang ceria, jenaka, apa adanya dan mudah dipahami.
Bahkan dalam satu puisinya Subardi menceritakan tentang orangtuanya yang terpaksa harus pergi ke Jakarta demi keluarga dan hebatnya lagi Subardi mengakui dan meminta maaf karena semua juga karena dirinya yang sering minta jajan dan mainan sehingga orangtuanya banyak utang. Benar-benar luar biasa dan mungkin orangtua saja belum tentu mempunyai keberanian untuk mengungkapkan kejujuran seperti itu.

Orangtua biasanya akan selalu mengedepankan bahasa yang santun dan sopan dengan berbagai peraturan walau sebenarnya harus membohongi diri sendiri demi sebuah nama baik keluarga. Namun Subardi mengungkapkan kenyataan dengan bahasa lugu dan cermat serta cerdas sehingga nampak jenaka dan membuat hati trenyuh anak sekecil itu memikirkan orangtuanya dengan segala persoalannya.

Comments

Popular posts from this blog

AYO MERINTIS TAMAN BACA DI TENGAH MASYARAKAT

TAMAN BACA MEDAN PERJUANGAN

IDE MENGIRIM KARYA KE PAK JOKOWI